Awalnya Cuma Iseng-Iseng Beli Ukulele
Pernah nggak sih, kamu merasa pengin banget bisa main alat musik tapi selalu kandas karena alasan klasik: nggak punya waktu, nggak bisa les, atau merasa udah telat belajar? Nah, cerita satu ini mungkin bisa bikin kamu mikir ulang soal semua itu. Ada seorang teman komunitas kita, sebut saja namanya Aldi, asal Bandung, yang justru nemu jalan unik buat belajar musik—bukan lewat les mahal atau latihan berjam-jam, tapi cukup dengan main musik 15 menit sehari. Dan, percaya nggak percaya, dia menggabungkannya dengan kebiasaan santainya: main slot game “Cocktail Nights”. Kedengarannya nyeleneh? Justru di situlah serunya.
Kisah ini bukan tentang jadi musisi profesional. Ini tentang menemukan ketenangan, melatih fokus, dan menyatu dengan ritme hidup lewat cara yang bisa dibilang... agak nyentrik. Tapi hasilnya? Bisa bikin kita berpikir ulang tentang arti konsistensi dan kreativitas dalam keseharian.
15 Menit yang Nggak Pernah Dilewatkan
Aldi mulai dari nol. Nggak bisa baca not, nggak ngerti chord. Tapi dia punya satu modal kuat: penasaran. Awalnya, dia beli ukulele murah waktu iseng mampir ke toko alat musik. “Niatnya cuma buat lucu-lucuan,” katanya. Tapi dari hari ke hari, rasa penasaran berubah jadi rutinitas. Setiap malam, sebelum tidur, dia sempetin 15 menit untuk mainin apa pun yang bisa dia pelajari dari YouTube atau telinga sendiri.
“Gue nggak pernah maksain harus bisa lagu ini atau itu. Yang penting main. Nyoba-nyoba nada. Dengerin apa yang enak di kuping,” katanya. Dan itu berlangsung selama berbulan-bulan. Tanpa target muluk. Tapi dia konsisten. Bahkan waktu lagi suntuk atau capek kerja, 15 menit itu tetap dijalani. Kadang malah jadi semacam ‘ritual penyembuhan’ sebelum tidur.
Slot Game Jadi Latihan Fokus? Kok Bisa?
Yang bikin kisah Aldi makin unik, dia mengaku sering main slot online, terutama game “Cocktail Nights”. Bukan buat ngejar cuan, tapi katanya, “Buat belajar fokus dan sabar.” Sekilas memang terdengar nyeleneh. Tapi kalau dipikir-pikir, slot itu kan soal memperhatikan pola, timing, dan feeling. Aldi bilang, sensasi menunggu simbol tertentu muncul atau merasakan ‘ritme’ permainan bikin dia lebih peka—dan itu kebawa waktu dia main musik juga.
“Gue jadi lebih ‘ngeh’ sama nuansa nada. Kadang bisa ngerasain kapan harus masuk, kapan berhenti. Mirip kayak feeling pas main slot. Lo nggak bisa maksa. Harus sabar dan percaya proses,” katanya sambil ketawa. Dan lucunya, di sela-sela jeda spin game, dia sering ambil ukulele dan main beberapa nada. Cuma 2–3 menit, tapi tetap dihitung dalam sesi 15 menitnya. Ibaratnya, game dan musik jadi dua sisi dari latihan fokusnya.
Nggak Harus Hebat, Yang Penting Nyambung
Selama setahun, Aldi nggak pernah sekalipun ikut kursus musik. Tapi dia udah bisa mainin beberapa lagu favorit, bikin aransemen kecil, bahkan kadang jamming bareng temen-temen tongkrongannya. Tapi yang paling bikin dia senang bukan soal jago atau nggaknya, tapi soal perasaan nyambung dengan alat musik itu sendiri.
“Ukulele ini udah kayak temen. Kadang gue bisa curhat lewat nada-nada yang gue mainin. Nggak perlu kata-kata,” katanya. Aldi juga merasa lebih fokus dalam kerja dan hidup sehari-hari. “Mungkin karena terbiasa ngelatih kepekaan dan sabar. Jadi lebih tenang ngadepin apa pun.”
Dia juga bilang, musik ngasih ruang buat dia kenal diri sendiri. Nggak butuh panggung, cukup ruang kecil di kamar dan kesediaan buat hadir sepenuh hati selama 15 menit. Simpel, tapi punya efek besar.
Tips Nyantai Ala Aldi
- Mulai dari rasa penasaran, bukan ambisi. Biar prosesnya lebih ringan dan nggak ngebebanin diri sendiri.
- Waktu latihan pendek tapi konsisten. 15 menit bisa ngalahin 2 jam yang cuma seminggu sekali.
- Gabungkan dengan kebiasaan lain yang kamu suka—kayak Aldi yang main slot sambil ngulik nada. Asal bisa jaga ritme dan niatnya nggak melenceng.
- Fokus pada rasa, bukan hasil. Kalau main musik bikin kamu merasa lebih “nyambung” sama diri sendiri, itu udah cukup.
Refleksi: Kadang Jalan Unik Lebih Cocok Buat Kita
Cerita Aldi mengingatkan kita bahwa nggak semua hal harus dijalani dengan cara konvensional. Kadang, pendekatan yang paling “nggak biasa” justru yang paling cocok buat kita. Musik bukan cuma soal teknik. Fokus bukan cuma soal meditasi. Dan proses belajar nggak selalu butuh ruang kelas. Semua bisa dimulai dari rasa penasaran kecil yang dirawat tiap hari.
Konsistensi nggak harus berat. Yang penting niatnya tulus dan dilakukan dengan hati. Seperti kata Aldi, “Gue nggak ngejar jadi jago, tapi pengin nyatu sama musik.” Dan dari situlah kepekaan dan kedamaian muncul—pelan-pelan, tapi pasti.
Jadi, buat kamu yang pengin mulai sesuatu tapi ngerasa ribet, coba deh pikirin lagi. Bisa jadi, yang kamu butuhin cuma 15 menit sehari dan sedikit rasa penasaran yang terus dijaga.
Bonus